MEMULIHKAN HUBUNGAN YANG TERKOYAK (KEJADIAN 32:1-21)

<div style="color: red; text-align: center;"> </div> <div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"> <a href="http://4.bp.blogspot.com/-BSyNRD0DNaw/UJ_GhlSLM7I/AAAAAAAAAOY/wNF7jdR0Q4E/s1600/gembala+003.jpg" imageanchor="1" style="clear: right; float: right; margin-bottom: 1em; margin-left: 1em;"><img border="0" height="200" src="http://4.bp.blogspot.com/-BSyNRD0DNaw/UJ_GhlSLM7I/AAAAAAAAAOY/wNF7jdR0Q4E/s200/gembala+003.jpg" width="150"></a></div> Dimulai dari kisah Esau dan Yakub, dimana Yakub menipu Ishak untuk mendapatkan berkat (kej 27:41) <span id="goog_1233660744"></span><span id="goog_1233660745"></span>sehingga Esau menaruh dendam kepada Yakub.<br> Dendam ini/kesalahpahaman menjadikan persahabatan sebagai saudara menjadi terkoyak.<br> Jemaat tentunya tidak menginginkan kalau mempunyai sahabat/ saudara menjadi renggang karena kesalahpamahan, tapi bagaimana kalau itu sampai terjadi????<br> <br> Berikut Prinsip-prinsip untuk memulihkan hubungan yang retak/terkoyak karena kesalahpahaman:<br> <br> <i><span style="color: red;">1. Jangan melarikan diri dari masalah (kej 27:43-45)</span></i><br> Lari dari masalah menjadikan sesuatu bisa menjadi lebih buruk dan bisa berlaku hukum "tabur - tuai". Yakub telah lari dari masalah ketika menipu Esau akibatnya Ia sendiri ditipu oleh Laban di Haran.<br> Penting bagi Jemaat untuk belajar menyelesaikan masalah secara bertanggung jawab. Dengan belajar seperti ini maka jemaat terlatih untuk mengatasi kegagalan sehingga menjadi orang yang terasah.<br> <i></i><br>

MEMULIHKAN HUBUNGAN YANG TERKOYAK (KEJADIAN 32:1-21)

Dimulai dari kisah Esau dan Yakub, dimana Yakub menipu Ishak untuk mendapatkan berkat (kej 27:41) sehingga Esau menaruh dendam kepada Ya...

Klik untuk baca selanjutnya »

<br><div style="color: blue; text-align: center;"> <span style="font-size: large;">Meraih Hari Esok Yang Penuh Harapan</span></div> <br> “Maka datanglah firman TUHAN kepada Elia: <br> “Bersiaplah, pergi ke Sarfat yang termasuk wilayah Sidon, dan diamlah di sana. Ketahuilah, Aku telah memerintahkan seorang janda untuk memberi engkau makan.”<br> Sesudah itu ia bersiap, lalu pergi ke Sarfat. Setelah ia sampai ke pintu gerbang kota itu, tampaklah di sana seorang janda sedang mengumpulkan kayu api. Ia berseru kepada perempuan itu, katanya: “Cobalah ambil bagiku sedikit air dalam kendi, supaya aku minum.”<br> Ketika perempuan itu pergi mengambilnya, ia berseru lagi: “Cobalah ambil juga bagiku sepotong roti.”<br> Perempuan itu menjawab: “Demi TUHAN, Allahmu, yang hidup, sesungguhnya tidak ada roti padaku sedikitpun, kecuali segenggam tepung dalam tempayan dan sedikit minyak dalam buli-buli. Dan sekarang aku sedang mengumpulkan dua tiga potong kayu api, kemudian aku mau pulang dan mengolahnya bagiku dan bagi anakku, dan setelah kami memakannya, maka kami akan mati.”<br> Tetapi Elia berkata kepadanya: “Janganlah takut, pulanglah, buatlah seperti yang kaukatakan, tetapi buatlah lebih dahulu bagiku sepotong roti bundar kecil dari padanya, dan bawalah kepadaku, kemudian barulah kaubuat bagimu dan bagi anakmu.<br> Sebab beginilah firman TUHAN, Allah Israel: Tepung dalam tempayan itu tidak akan habis dan minyak dalam buli-buli itupun tidak akan berkurang sampai pada waktu TUHAN memberi hujan ke atas muka bumi.”<br> <br>

Meraih Hari Esok Yang Penuh Harapan “Maka datanglah firman TUHAN kepada Elia: “Bersiaplah, pergi ke Sarfat yang termasuk wilayah Sidon, ...

Klik untuk baca selanjutnya »